Webinar: Hers Protex Ajak Orang Tua Dampingi Remaja Masa Pubertas Minggu, 16/04/2023 | 08:27
Mita Ardiani Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia dan para narasumber pada acara edukasi webinar Rahasia Talks, 911 Super Parents Kit by Hers Protex, Jakarta, Sabtu (15/4/2023). (istimewa)
JAKARTA - SinggalangNews.com, Produk sanitary napkins Hers Protex brand WINGS Group Indonesia, perusahaan fast moving consumer goods terkemuka di Indonesia, mengajak para orang tua untuk berperan aktif mendampingi remaja dalam menjalani masa pubertas lewat edukasi webinar Rahasia Talks, 911 Super Parents Kit by Hers Protex.
Webinar ini merupakan lanjutan dari rangkaian edukasi roadshow school to school mengusung campaign #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaperyang telah menyambangi ribuan remaja putri SMP di Jabodetabek.
Mita Ardiani Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia, Sabtu (15/4) menjelaskan, “Kadang anak-anak remaja kita kurang mengerti apa yang sedang terjadi di dirinya. Oleh karena itu, Hers Protex ingin menjadi support system yang bisa hadir menemani remaja putri di Indonesia menghadapi fase pubertas dan bisa menjadi wadah #SenyamannyaKamu untuk mengekspresikan bakat dan minat."
Hers Protex hadir dalam dua varian, Hers Protex Daily Comfort Day dan Hers Protex Daily Comfort Night. Dirancang dengan Soft-Edges, Pin Hole Area, dan Easy open technology, Hers Protex Daily Comfort bekerja untuk mencegah bocor ke samping, depan, belakang, plus menyerap lebih cepat.
Hers Protex secara aktif juga mengajak parents dalam mendampingi remaja memasuki masa pubertas dengan segala tantangannya, salah satunya melalui webinar ini,” ujar Mita Ardiani.
Disampaikan, dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG, KFER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dari survei antroprometrik di tujuh daerah di Indonesia, didapatkan bahwa usia menarke anak Indonesia bervariasi dari 12,5 tahun sampai dengan 13,6 tahun.
Menurutnya, kondisi kesehatan reproduksi saling mempengaruhi dengan kesehatan reproduksi secara umum, karena status nutrisi dari anak tersebut. Anak yang kegemukan akan lebih cepat menarke (menstruasi pertama), karena hormon estrogen yang disimpan pada jaringan lemak menyebabkan peningkatan bioaktivitasnya, ungkapnya.
Ia mengatakan, penting bagi para orang tua untuk mempersiapkan tanda - tanda menstruasi pada remaja putri. Ajarkan mereka untuk tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri, sama seperti memegang organ tubuh lainnya layaknya tangan dan jari-jari. Ajarkan nama-namanya, ada labia mayora, dan lain sebagainya.
Untuk higienitas, ajarkan anak untuk membasuh atau mengusap organ intimnya dari depan ke belakang mencegah timbulnya koloni kuman dari anus ke vagina, dan pembalut sebaiknya diganti setiap 4-6 jam sekali ketika menstruasi demi mencegah infeksi.
"Di atas 90% perempuan mengalami setidaknya satu gejala menstruasi yang menyulitkan, minimal mengganggu setiap bulan sampai mengalami gangguan aktivitas. Tolong dampingi putrinya untuk menjalani masa pubertas, dan mereka menjadi lebih paham mengenai tubuhnya sehingga menjadi figur dewasa yang menjaga kesehatan tubuhnya,” ujar dr. Yassin.
Tidak hanya pendampingan dari sisi medis atau biologis, anak remaja juga butuh pendampingan orang tua dari sisi psikologis. Kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja bisa jadi memicu kerentanan remaja.
Sementara itu, Roslina Verauli, M.Psi, Psi., Psikolog Klinis Anak menuturkan, Remaja dan Keluarga 10% remaja putri tidak tahu bagaimana cara memasang pembalut, ukurannya, dan lain sebagainya, dan tidak memiliki akses utk bertanya.
Orang tua harus menjadi teman diskusi bagi anaknya. Karena perkembangan otak pada remaja, umumnya terjadi ledakan emosional dan potensi terjadinya perilaku beresiko. Orang tua menjadi jaring pengaman bagi putra putri ketika mereka memiliki problem. Pendampingan di rumah adalah landasan dari segalanya.
"Anak remaja membutuhkan energi besar. Mereka harus cukup tidur, walaupun di usia remaja mereka susah tidur. Bahkan, jumlah jam tidur remaja lebih besar daripada anak SD. Cukupkan exercise atau olahraga karena ini baik utk release hormon, dan berikan nutrisi yang sesuai,” terang Vera.
Peran orang tua sangat besar dalam psiko sosial remaja, diantaranya: menunjukkan penerimaan dan kasih sayang, memberikan model afeksi yang tepat, memberikan informasi tentang pendidikan seksualitas, memberi akses ke profesional untuk remaja, dan melatih membuat keputusan seksual yang sehat.
Anak yang disentuh dengan baik dan respect oleh ortunya. Jika anak disentuh oleh orang tuanya, ia akan dapat membedakan mana yang good touch, mana yg bad touch. Karena itu tidak bisa diajarkan melalui omongan tapi dari pengalaman, lanjut Vera.
Novita Angie, public figure sekaligus ibu dari 2 remaja pada webinar ini menceritakan pengalamannya dalam mendampingi anaknya memasuki masa remaja, “Aku selalu sediakan waktu buat ngobrol sama anakku satu-satu. Salah satunya ketika anak perempuanku masih pre-teen.
Anak perempuanku suka ikutan aku ke kamar mandi, jadi aku bisa jelaskan soal higienitas dan soal reproduksi wanita pada saat aku ganti pembalut. Jadi dia sudah ready, malahan menunggu-nunggu kapan sih dia mendapatkan haid pertamanya, ucap Angie.
Rangkaian kampanye Hers Protex #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper telah mengedukasi ribuan remaja putri di Jakarta, serta mengajak remaja putri untuk berani menampilkan bakat yang dimilikinya dalam acara Hersquad Talent Hunt.
Nantinya grup siswi terpilih dari masing-masing sekolah akan berkompetisi dengan grup lain dari sekolah di Jabodetabek yang akan diselenggarakan di Hublife pada 13 Mei 2023 mendatang, tutup Mita. (sm_r)